Jumat, 01 Februari 2013

NT


Hujan turun lagi hari ini,

Butir-butir nya jatuh perlahan, serentak,

Seperti membentuk sebuah paduan suara yang berseru,

“Dengarkan dia! Pria itu mencintaimu!”

“Ikuti dia! Pria itu yang tersesat karena mencarimu sedari dulu!”

Ya, pria yang dimaksud itu aku,

Aku yang sedang mandi hujan di sana,

Aku yang hanya berdiri,

Menengadah ke atas karena sudah terlalu lelah berlari di hampir setengah kehidupanku,
   yang sepertiganya diantaranya adalah kehidupanmu,

Air hujan yang jatuh kubiarkan berputar-putar disekitar mata, hidung, mulut, dan telinga,
   hingga banjir di seluruh wajah,

Kemudian yang kulakukan hanya menari,

Berputar-putar menggerakkan tarianku,

Lalu aku akan berhenti, ya, berhenti tiba-tiba,

Lalu aku akan menurun dan memutarkan kepalaku yang mendongak itu,

Melihat kebelakang, yang kuharap nanti nya ada kamu di sana,

Kamu yang entah sedang menertawakanku, atau kamu yang malah ikut menggerakkan tarianmu sendiri.

Lalu kamu akan mendekatiku perlahan, selangkah demi selangkah sambil mengulurkan tanganmu,

Menyanyikan lagu kesepian mereka yang kau rasakan diantara jemarimu,

Dan ketika kamu sudah sampai di depanku, kamu berada tepat di depan tubuhku yang berdiri kaku,

Kamu melingkarkan tanganmu ditengkuk leherku,

Kita berciuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar