Aku pernah berbicara dengan sang kenangan,
"Aku benci ingatan itu, terlalu sakit, kupikir.
bisakah kau hilangkan itu dari hatiku?"
itu hanya keluhku.
"Itu karena hatimu yang lemah dan lelah,
bukan ingatan itu yang menyakitimu, wahai penanti."
Ya, itu kata kenangan.
"Tapi aku terlalu cinta sendiri,
parahnya, cintaku pada kenangan, bukan kenyataan."
Aku hanya bisa mengeluh, pikirku..
"Tenanglah, penantianmu tidak sia-sia.
Suatu saat akan datang padamu
seorang yang akan membuatmu cinta pada kenangan."
Seketika kenangan menjadi tak bersuara dan hanya
meninggalkan sebuah kenyataan,
"Ini aku, kata kenangan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar